Di tengah perkembangan teknologi-teknologi baru dalam budidaya udang, tantangan penyakit kelihatannya tidak menunjukkan tren mereda. Alih-alih dari itu, jenis penyakit pada udang justru semakin bertambah.
Setelah satu dekade terakhir para petambak dipusingkan dengan kehadiran early mortality syndrome (EMS), yang belakangan diketahui sebagai AHPND, baru-baru ini juga terjadi outbreak penyakit baru EHP.
Penyakit yang disebabkan oleh mikrosporidia ini telah banyak merugikan petambak. Salah satu gejalanya adalah banyak udang yang blantik yang menyebabkan perlambatan pada sebagian populasi udang dan menyebabkan FCR meningkat signifikan
Deteksi Dini
Pepatah lama “mencegah lebih baik dari pada mengobati” secara meyakinkan sangat tepat sebagai strategi mitigasi penyakit di tambak. Memastikan biosecurity dan udang hidup dan tumbuh dengan nyaman adalah keharusan dalam budidaya udang agar udang tidak mudah stress dan gampang terserang penyakit.
Namun demikian, keterbatasan pengelolaan tambak yang tidak memungkinkan pemantauan secara real-time 24 jam, kadang kala petambak tidak menyadari apa yang sebenarnya terjadi di dalam tambak. Termasuk apakah udang benar-benar dalam keadaan sehat atau tidak.
Sementara itu, munculnya gejala klinis pada udang, meski baru tahap awal gejala, sudah menunjukkan bahwa udang telah terserang penyakit dan strategi pencegahan berjalan kurang maksimal.
Oleh karena itu, perlu ada upaya ekstra yang benar-benar mampu memonitor kondisi udang sebelum gejala klinis muncul sama sekali. Salah satunya adalah dengan deteksi dini menggunakan PCR. Deteksi dini penyakit udang dengan menggunakan PCR menjadi semacam early warning untuk selalu waspada terhadap proses budidaya.
Keunggulan Penggunaan PCR di tambak
Polymerase Chain Reaction (PCR) adalah metode molekuler yang sangat bermanfaat dalam pencegahan penyakit pada budidaya udang karena memiliki beberapa keunggulan, di antaranya:
* Deteksi dini penyakit: PCR dapat mendeteksi patogen pada tahap awal sebelum gejala klinis muncul. Ini penting untuk mencegah penyebaran penyakit yang lebih luas di kolam budidaya.
* Akurasi tinggi: PCR memiliki sensitivitas yang sangat tinggi dalam mendeteksi DNA atau RNA patogen, seperti virus, bakteri, atau parasit. Ini membantu mengidentifikasi patogen spesifik secara tepat sehingga penanganan bisa lebih efektif.
*Pengambilan tindakan cepat: Dengan hasil PCR yang cepat dan akurat, petambak bisa segera mengambil langkah pencegahan atau pengobatan yang tepat, seperti karantina atau penanganan kolam, untuk menghindari penyebaran penyakit.
*Meminimalkan penggunaan antibiotik: Dengan deteksi yang tepat, penggunaan antibiotik dapat diminimalkan, karena hanya patogen yang benar-benar ada yang diobati. Ini juga membantu mengurangi risiko resistensi antibiotik dalam sistem budidaya.
*Meningkatkan produktivitas: Dengan pencegahan penyakit yang lebih efektif, kematian udang bisa ditekan, yang pada akhirnya meningkatkan hasil panen dan produktivitas tambak.
Dengan demikian, PCR berperan penting dalam mendukung kesehatan udang dan menjaga keberlanjutan industri budidaya udang.
ShrimpPath dPlex Bisa Deteksi 7 Penyakit Sekaligus
Untuk membantu petambak Indonesia memaksimalkan langkah preventif menghalau penyakit udang, Sakti Biru Indonesia bekerjasama dengan Biomed Agritech menyediakan digital real time PCR ShrimpPath dPlex yang bisa mendeteksi 7 penyakit udang sekaligus pada satu sample. Dengan cara kerja seperti ini, petambak mampu mendeteksi jauh lebih dini kondisi kesehatan udang sehingga budidaya bisa menjadi lebih tenang.
ShrimpPath dPlex menawarkan akurasi dan sensitivitas tinggi untuk kuantifikasi absolut tingkat patogen yang dapat digunakan pada sampel udang, larva, air dan tanah. Kit ini juga menggunakan algoritma AI yang telah dipatenkan untuk menganalisis data. Hal ini membuat pengujian lebih dari sekadar menghitung jumlah patogen. Hasilnya dapat memberikan informasi prediktif dan menganalisis tren serta pola patogen, sehingga bisa memperkirakan kemungkinan terjadinya wabah penyakit.
Dapatkan informasi lengkap tentang PCR ShrimpPath dPlex melalui nomor WhatsApp berikut 0819-1212-5758